BAZAR Pertama Kalinya (Sebuah Refleksi)

05 November 2007


Alhamdulillah, libur panjang kemarin menjadi LIBURAN yang INDAH bagi kami berdua (saya dan istri). Betapa tidak, jauh-jauh hari kami sudah merencanakan silaturrahim ke orang tua saya di Lamongan. Tapi berhubung batuk saya masih lumayan parah jadinya di rumah saja dech.

Alih-alih di rumah ternyata mendapat penawaran BAZAR GRATIS di dua tempat yang berbeda. Yang pertama acara FAMILY DAY SDIT AL USWAH selama satu hari. Dan yang kedua FESTIVAL PAUD (pendidikan anak usia dini) yang diselenggarakan oleh TAPAS (Tempat Pembinaan Anak Sholeh) AL IKHLASH yang bekerjasama dengan BPPLS (Badan Pembinaan & Pendidikan Luar Sekolah) Diknas Kota Surabaya selama dua hari. Kebetulan ANNIDA-Islamic Kids Wear menjadi sponsor utama dari kedua acara tersebut.

Bagi kami, ini adalah pengalaman yang takkan terLUPAkan sepanjang hayat kami. Kami yang selama ini dikenal sebagai keluarga ORANG GAJIAN tiba-tiba hadir menjadi pasangan diacara tersebut sebagai PENJAGA STAN BAZAR. Kalau saya mungkin agak wajar karena saya sudah sering mendeklarasikan diri sebagai orang bisnis he..he..Berbeda dengan istri saya yang seorang dokter, tiba-tiba jadi pedagang. Ada orang yang sempat nyelethuk :
"Bu Dokter, alih profesi nih ya..."
"Bu Dokter, apa kurang penghasilannya sebagi seorang dokter..."
dll...

Tapi istri saya dengan cueknya menjawab : "yah saya hanya ingin melaksanakan SUNAH RASULULLAH, apakah salah kalo saya ingin lebih banyak memberi manfaat kepada orang lain?". Yah, emang setiap hari menu kajian dan diskusinya cuma bisnis jadinya istri juga tahu jawabannya he..he.... Meskipun sempat ketemu dengan teman sejawatnya juga lho...

Hari itu, istri saya betul-betul mendapatkan anugrah KEMENANGAN yang luar biasa. Meskipun omset yang diperoleh tidak begitu besar tapi telah mampu mengalahkan RASA MALU yang selama ini hinggap dihatinya.

Ada beberapa pelajaran penting yang kami peroleh selama berlangsungnya BAZAR :

1. Deklarasi Diri, bahwa kami berdua telah melampaui BATAS keyakinan untuk memenuhi panggilan sebagai tangan diatas (meminjam istilah TDA). Insyaallah tak akan MUNDUR lagi....Tidak pernah malu lagi untuk mengakui bahwa kami "pebisnis".

2. Positioning, bahwa kami adalah pasangan "tangandiatas" sebagai penyedia busana muslim. Pada saat bazar target kami hanya mengenalkan kepada orang yang kami temui tentang apa yang kami jual.

3. Keyakinan, apa yang ada dibenak kami "DREAM" semakin nyata saja karena kami sudah tahu jalan apa yang akan kami tempuh. Istri saya misalnya profesi dokter insyaallah tetap dimanfaatkan dan alhamdulillah setiap sore istri senantiasa hadir di klinik-klinik sosial untuk orang tidak mampu. Cita-citanya hanya satu "Punya Rumah Sakit Kelas Satu tetapi senantiasa memberikan pelayanan yang nomer satu terutama untuk orang yang sangat perlu pertolongan tapi tidak memiliki biaya.

4. Komunikasi, dimana selama ini takut untuk berbicara dengan orang lain terutama saat menawarkan barang dagangan...yah sekarang menjadi MUDAH insyaallah. Karena bukan kami yang menggerakkan bibir dan tangan kami tetapi ALLAH Yang Maha Kuasa lah yang melakukannya...

5. Hubungan Dengan Allah. Inilah rahasia yang diberikan Allah, mengapa 10 orang yang dijamin masuk syurga itu 9 diantaranya adalah PENGUSAHA. Menjadi pengusaha adalah jalan untuk semakin dekat dengan ALLAH SWT. Perbendaharaan dzikir, do'a dan ibadah menjadi sangat banyak dan bervariasi. Tidak cukup hanya yang WAJIB saja.

Insyaallah itu KISAH KEMENANGAN kami, semoga menjadi inspirasi bagi para pembaca dan juga kami pribadi untuk menggapai kemenangan yang baru. amiin...

arif prasetyo aji
http://firaprasa.blogspot.com/
Mei 2007